Tuesday, July 8, 2014

Kemahiran Bahasa dan Penerapannya (Tugas Softskill)



Kemahiran Bahasa dan Penerapannya 

Teori Kemahiran Bahasa
Lima hipotesa berikut ini merangkum teori yang masih berlaku pada kemahiran bahasa. (Untuk teknik pembahasan dan bukti pendukung, lihat Krashen 1994, 2004.)

Hipotesa Kemahiran Pembelajaran
Kita memiliki dua cara yang berbeda mengembangkan kemampuan dalam bahasa yang lain. Kita dapat memperoleh bahasa dan kita dapat mempelajarinya.
Kemahiran Bahasa terjadi secara tidak sadar. Ketika hal itu terjadi, kita tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Kita berfikir kita sedang melakukan percakapan, membaca buku, menonton film. Tentu saja, kita, tetapi pada waktu yang sama, kita mungkin saja memperoleh bahasa.
Juga, sekali kita memperoleh sesuatu, kita biasanya tidak sadar bahwa sesuatu telah terjadi; pengetahuan yang disimpan di dalam otak kita secara sadar.
Penelitian secara kuat mendukung pandangan bahwa kedua anak-anak dan orang dewasa dapat secara tidak sadar memperoleh bahasa. Juga, kedua bahasa lisan dan tertulis dapat diperoleh.
Kemahiran terkadang dirujuk sebagai “mengambil” bahasa. Ketika seseorang mengatakan, “Saya sedang berada di Perancis untuk sementara waktu, dan Saya mengambil beberapa bahasa Perancis.” Itu berarti dia memperoleh bahasa.
Mempelajari bahasa adalah proses sadar: ketika kita belajar, kita tau kita sedang belajar dan kita mencoba untuk belajar. Mempelajari bahasa adalah apa yang kita lakukan di sekolah; dalam bahasa sehari-hari, ketika kita membicarakan tentang “peraturan” dan “Tata Bahasa,” kita sedang berbicara tentang “mempelajari”.
Perbaikan yang salah seharusnya dapat membantu pembelajaran. Ketika kita berbuat kesalahan dan diperbaiki, kita seharusnya merubah versi aturan alam sadar kita. Jika seorang pembelajar berkata, “I comes to school every day,” dan seorang guru menjawab dengan, “No, it’s ‘I come to school’,” Pembelajar seharusnya menyadari bahwa –s tidak tepat dengan bentuk kata kerja orang pertama tunggal.

Hipotesa Tatanan Alam
Kita memperoleh (bukan mempelajari) bagian-bagian sebuah bahasa dalam tatanan yang dapat di tebak. Beberapa unsur tata bahasa, sebagai contoh, yang diperoleh lebih awal ketika yang lainnya diperoleh.